Profil Desa Pliken

Ketahui informasi secara rinci Desa Pliken mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Pliken

Tentang Kami

Profil Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Banyumas. Menyoroti potensi unik industri sutera, UMKM pangan lokal gembus, serta data demografi, pemerintahan, dan pengembangan wilayah sebagai desa agraris kreatif.

  • Sentra Sutera Tunggal

    Merupakan satu-satunya desa di Kabupaten Banyumas yang memiliki industri sutera alam terintegrasi dari hulu (budidaya ulat) hingga hilir (kain tenun), menjadikannya pusat eduwisata yang unik.

  • Basis UMKM Pangan Lokal

    Dikenal sebagai pusat produksi jajanan tradisional "gembus", yang menjadi penopang ekonomi bagi puluhan keluarga dan menunjukkan kekuatan ekonomi berbasis komunitas.

  • Pembangunan Infrastruktur Aktif

    Pemerintah Desa di bawah kepemimpinan saat ini menunjukkan progresivitas dalam pembangunan fisik, khususnya perbaikan akses jalan, untuk mendukung mobilitas dan perekonomian warga.

XM Broker

Di tengah lanskap agraris Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Desa Pliken hadir dengan identitas unik yang membedakannya dari desa-desa lain di sekitarnya. Bukan hanya sebagai pemukiman yang tenang, Pliken merupakan sebuah inkubator industri kreatif berbasis kearifan lokal, yang dikenal luas sebagai satu-satunya desa penghasil kerajinan sutera di wilayah Banyumas. Dengan perpaduan antara ketekunan agrikultur, inovasi pangan dan pemerintahan yang progresif, Desa Pliken secara perlahan meretas jalan menjadi destinasi edukasi dan pusat ekonomi yang diperhitungkan.

Kondisi Geografis dan Demografi

Desa Pliken menempati lahan seluas 2,22 km² (222 hektar), menjadikannya salah satu desa dengan wilayah yang cukup luas di Kecamatan Kembaran. Secara geografis, desa ini terletak di lokasi yang strategis, dihubungkan oleh akses jalan yang memadai ke pusat kecamatan maupun pusat Kabupaten Banyumas. Wilayahnya didominasi oleh lahan pertanian dan pemukiman penduduk yang tertata.

Berdasarkan data dari publikasi "Kecamatan Kembaran Dalam Angka 2022" oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas, populasi Desa Pliken pada tahun 2021 tercatat sebanyak 6.952 jiwa. Dari jumlah tersebut, 3.513 jiwa merupakan penduduk laki-laki dan 3.439 jiwa adalah penduduk perempuan. Dengan luas wilayah tersebut, kepadatan penduduk Desa Pliken berada di angka 3.131 jiwa per km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang moderat, di mana ruang untuk pengembangan, baik untuk sektor pertanian maupun pemukiman, masih terbuka lebar.

Secara administratif, pemerintahan Desa Pliken terbagi ke dalam 4 Dusun, 8 Rukun Warga (RW) dan 47 Rukun Tetangga (RT). Struktur ini memastikan pelayanan publik dan koordinasi masyarakat dapat berjalan efektif hingga ke tingkat paling bawah. Adapun batas-batas wilayah Desa Pliken adalah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara
    Desa Kembaran
  • Sebelah Barat
    Desa Ledug
  • Sebelah Selatan
    Desa Dukuhwaluh
  • Sebelah Timur
    Desa Linggasari

Seluruh area di Desa Pliken menggunakan kode pos 53182.

Pemerintahan Desa yang Progresif

Pemerintahan Desa Pliken saat ini berada di bawah kepemimpinan Kepala Desa Catiwan. Sejak terpilih, pemerintah desa menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hal ini tercermin dari berbagai program yang telah dan sedang dijalankan, salah satunya adalah proyek pengaspalan jalan di berbagai titik strategis desa, seperti di wilayah RT 01 RW 04 dan area lainnya. Peningkatan kualitas jalan ini tidak hanya memperlancar mobilitas warga sehari-hari, tetapi juga mendukung kelancaran distribusi hasil pertanian dan produk UMKM desa.

Melalui media sosial resminya, Pemerintah Desa Pliken aktif menginformasikan kegiatan dan program pembangunan kepada masyarakat. Transparansi ini menjadi jembatan antara pemerintah dan warga, membangun kepercayaan serta mendorong partisipasi publik dalam setiap tahap pembangunan. Visi pemerintah desa terfokus pada optimalisasi potensi yang ada, baik di sektor pertanian, peternakan, maupun industri kreatif, untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara merata.

Potensi Ekonomi: Sutera Alam dan Gurihnya Gembus Pliken

Perekonomian Desa Pliken memiliki karakteristik yang khas, dengan dua pilar utama yang menjadi motor penggerak: industri sutera alam yang langka dan produksi pangan lokal yang melegenda.

"Adi Jaya": Satu-satunya Pengrajin Sutera di Banyumas

Keistimewaan utama Desa Pliken terletak pada keberadaan Kelompok Tani (KT) Adi Jaya, satu-satunya kelompok tani di Kabupaten Banyumas yang membudidayakan ulat sutera dan mengolah kepompongnya menjadi produk bernilai tinggi. Didirikan dan dipimpin oleh Bapak Raswan, KT Adi Jaya mengelola seluruh proses produksi sutera secara mandiri, mulai dari hulu hingga hilir.

Proses ini diawali dengan penanaman pohon murbei di lahan desa. Daun murbei merupakan satu-satunya pakan bagi ulat sutera (Bombyx mori) yang mereka budidayakan. Ribuan ulat sutera dipelihara dengan cermat di fasilitas khusus hingga membentuk kokon atau kepompong. Kepompong inilah yang kemudian diproses melalui serangkaian tahap yang rumit:

  1. Pemanasan
    Kepompong direbus untuk membunuh pupa di dalamnya dan melunakkan serat.
  2. Pemintalan
    Serat dari kepompong ditarik secara hati-hati untuk diubah menjadi helaian benang sutera mentah.
  3. Penggulungan
    Benang sutera yang sudah terurai kemudian digulung menjadi gulungan-gulungan besar.
  4. Penenunan
    Benang-benang ini selanjutnya ditenun menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) untuk menghasilkan kain sutera yang indah.

Produk yang dihasilkan oleh KT Adi Jaya tidak hanya berupa benang sutera, tetapi juga kain tenun sutera dengan motif khas serta produk turunannya. Keberadaan industri ini menjadikan Desa Pliken sebagai destinasi wisata edukasi (eduwisata) yang potensial. Banyak pelajar, mahasiswa, dan peneliti datang untuk mempelajari secara langsung proses pembuatan sutera alam, mulai dari ulat hingga menjadi selembar kain. Potensi ini terus dikembangkan oleh pemerintah desa dan kelompok tani untuk menjadi sumber pendapatan alternatif yang berkelanjutan.

Gembus: Jajanan Lokal yang Menopang Ekonomi Rakyat

Selain sutera, Pliken juga dikenal sebagai salah satu sentra produksi gembus. Gembus adalah makanan ringan atau jajanan tradisional yang terbuat dari adonan singkong, dibentuk seperti donat, lalu digoreng hingga renyah di luar namun tetap lembut di dalam. Rasanya yang gurih membuat gembus menjadi camilan favorit masyarakat Banyumas.

Bagi warga Pliken, gembus lebih dari sekadar makanan. Puluhan keluarga di desa ini menggantungkan hidupnya dari usaha produksi gembus. Setiap hari, para perajin gembus mulai berproduksi sejak dini hari untuk kemudian menjualnya ke pasar-pasar tradisional, menitipkannya di warung-warung, atau menjajakannya secara keliling. Industri rumahan ini menunjukkan ketahanan ekonomi masyarakat Pliken yang mampu mengolah hasil bumi lokal (singkong) menjadi produk bernilai jual yang memiliki pasar jelas dan stabil. Keberadaan para perajin gembus menjadi tulang punggung ekonomi mikro di desa ini.

Kehidupan Sosial dan Sejarah Desa

Masyarakat Desa Pliken hidup dalam lingkungan sosial yang relatif homogen dengan nuansa agraris yang kental. Gotong royong dan kebersamaan masih menjadi nilai yang dijunjung tinggi. Berbagai kegiatan komunal, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan dan perayaan hari besar nasional maupun keagamaan, menjadi perekat hubungan antarwarga.

Terkait sejarah atau asal-usul Desa Pliken, belum ditemukan catatan arsip atau narasi tutur yang terdokumentasi secara luas dan dapat diakses publik. Sejarah desa seringkali bersifat oral dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sama seperti desa-desa tua lainnya di Banyumas, penamaan "Pliken" kemungkinan besar memiliki filosofi atau keterkaitan dengan peristiwa atau kondisi alam di masa lalu yang kini menjadi tugas bagi generasi sekarang, sejarawan lokal, dan akademisi untuk menelusurinya lebih dalam. Penggalian sejarah ini penting untuk memperkuat jati diri dan rasa kepemilikan masyarakat terhadap desanya.

Merajut Visi Desa Agraris-Kreatif

Desa Pliken berdiri sebagai contoh nyata sebuah desa yang mampu mengawinkan potensi agraris tradisional dengan inovasi industri kreatif. Keberadaan industri sutera alam yang unik memberikan desa ini identitas yang kuat dan potensi besar sebagai pusat eduwisata. Di sisi lain, ketahanan industri pangan lokal seperti gembus membuktikan kelihaian masyarakat dalam mengelola sumber daya yang ada.

Dengan dukungan pemerintah desa yang aktif dalam pembangunan infrastruktur, tantangan ke depan adalah bagaimana mengintegrasikan seluruh potensi ini menjadi sebuah ekosistem ekonomi yang lebih solid. Peningkatan skala produksi sutera, perluasan pasar gembus melalui branding dan pemasaran digital, serta pengemasan paket wisata edukasi yang profesional adalah beberapa langkah strategis yang dapat ditempuh. Dengan terus merajut helaian benang inovasi dan kerja keras, Desa Pliken berpeluang besar untuk bertransformasi menjadi desa mandiri yang sejahtera dan berdaya saing tinggi.